Bulan Maret 2021 Bapas Kelas I Jakarta Timur-Utara melaksanakan beberapa program bimbingan bagi para klien pemasyarakatan. Setelah sebelumnya Bapas Timur-Utara memberikan program pasca rehabilitasi tahap 1 yang dilaksanakan dari tanggal 08-15 Maret 2021, kali ini Bapas Timur-Utara melaksanakan program bimbingan kerja tata boga. Kegiatan ini merupakan pelatihan dalam keterampilan tata boga yang diberikan kepada klien Bapas Timur-Utara dengan tujuan untuk memberikan bekal keterampilan kepada klien. Sehingga klien diharapkan mampu mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dengan keterampilan tersebut.
Kegiatan dilaksanakan selama 5 (lima) hari, dimulai hari Senin 15 Maret 2021 hingga hari Jumat 19 Maret 2021. Bimbingan kerja ini diikuti oleh 10 (sepuluh) orang klien Bapas Jakarta Timur-Utara yang keseluruhannya adalah perempuan. Sebetulnya program ini tidak dikhususkan untuk wanita saja, namun pada kenyataannya, selain kuota yang terbatas nampaknya klien-klien wanita lebih semangat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Untuk menghindari penyebaran Covid-19, sebelum acara dimulai, dilakukan Swab Antigen kepada seluruh peserta kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apakah ada peserta yang sedang terpapar Covid-19 atau tidak. Kegiatan bimbingan kerja tata boga ini dapat dilaksanakan berkat kerjasama yang dijalin oleh Bapas Timur-Utara dan salah satu Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas) yang bergerak di bidang Tata Boga, Yuni Kitchen.
Setelah melaksanakan tes swab antigen, acara dilanjutkan dengan sambutan panitia yang disampaikan oleh Christin Sari selaku Kepala Seksi Bimbingan Klien Anak Bapas Timur-Utara. Christin menyampaikan kata sambutan mewakili Kepala Bapas Kelas I Jakarta Timur-Utara yang sedang berhalangan hadir.
Beberapa agenda kegiatan yang akan dilaksanakan pada bimbingan tata boga kali ini antara lain adalah pelatihan pembuatan beberapa jenis kue, pastry, cookies, makanan pembuka (appetizer), dan pudding. Dari kegiatan yang dilaksanakan selama lima hari tersebut, diharapkan para peserta dapat betul-betul mengasah keterampilan mereka dalam dunia tata boga. Dengan bekal tersebut klien diharapkan bisa membuka usaha dalam bisnis kuliner, atau bekerja pada perusahaan makanan yang membutuhkan keterampilan membuat makanan, sehingga klien bisa mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar